Surat Kabar 99

BERITA HARIAN | BERITA OLAHRAGA | CERITA SEKS | LIVE SCORE | ISTANA168 | SITUS TARUHAN BOLA DAN TOGEL ONLINE

Situs Judi Bola Online & Bandar Togel Online

Poker Online

SELAMAT DATANG DI SURAT KABAR 99

Minggu, 04 Februari 2018

BEM UI Tak Hormati Jokowi soal 'Kartu Kuning'



Suratkabar99 - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia tidak menghormati Presiden Joko Widodo.

Pernyataan Tjahjo itu menanggapi aksi BEM UI yang memberikan 'kartu kuning' kepada Jokowi saat menghadiri Dies Natalis UI ke-68, Jumat (2/2).

"Tindakan seorang mahasiswa UI yang demonstratif sangat tidak menghormati acara resmi UI, dan menghormati Presiden RI yang hadir memberikan penghormatan kepada Keluarga besar UI," kata Tjahjo dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu (3/2).

Tjahjo menegaskan, kehadiran Jokowi di kampus UI dan memberikan sambutan adalah bentuk penghormatan dan penghargaan kepada civitas akademika UI.

Kendati demikian, Tjahjo menganggap kritik yang dilontarkan mahasiswa UI merupakan hak setiap mahasiswa. Tapi, seharusnya kritik disampaikan secara objektif.

"Kalau mau unjuk rasa menyampaikan aspirasi sah saja tapi harusnya di luar tempat acara resmi, dan tidak di tempat acara yang terhormat bagi civitas akademika UI," katanya.

Aksi pemberian 'kartu kuning' terhadap Jokowi itu, dilakukan oleh Ketua BEM UI Zaadit Taqwa.

Dia mengatakan, 'Kartu kuning' yang berbentuk buku tersebut, merupakan bentuk peringatan dan evaluasi pada Jokowi.

Zaadit beralasan banyak persoalan yang belum diselesaikan oleh Jokowi, seperti peristiwa gizi buruk Asmat, Dwifungsi Polri TNI dan rancangan aturan baru peraturan menteri mengenai organisasi kemahasiswaan yang dinilai memasung kebebasan di kampus.

Tak Dijatuhi Sanksi

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) memastikan tidak akan memberikan sanksi pada Zaadit.

"Saya rasa tidak perlu sanksi dari Kemristekdikti. Ini kan, Bapak Presiden diundang ke UI sebagai presiden dan sudah selayaknya dihormati, " ujar Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Intan Ahmad di Jakarta, seperti dikutip dariAntara.

Meski demikian, Kemenristekdikti menyayangkan peristiwa tersebut, karena seharusnya mahasiswa bisa berdialog dengan Presiden.

"Bahkan sebelumnya Presiden Jokowi, sudah ada rencana mau bertemu dengan mereka sebentar," katanya.

Kemenristekdikti juga menyerahkan semuanya kepada pihak kampus untuk menangani kasus ini.