Surat Kabar 99

BERITA HARIAN | BERITA OLAHRAGA | CERITA SEKS | LIVE SCORE | ISTANA168 | SITUS TARUHAN BOLA DAN TOGEL ONLINE

Situs Judi Bola Online & Bandar Togel Online

Poker Online

SELAMAT DATANG DI SURAT KABAR 99

Senin, 05 November 2018

Sandiaga Uno ingin Gratiskan Tarif Tol, Ini Respons Dirut CMNP

Surat Kabar99, Jakarta -  Calon wakil Presiden Sandiaga Uno ingin menggratiskan tarif tol yang sudah lama beroperasi, bila ia terpilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti.

Menurut dia, Jalan Tol yang bisa digratiskan adalahyang sudah berusia diatas 30 Tahun. namun tentu harus  mengikuti skema aturan yang berlaku.

"Untuk tol-tol yang barus memang harus dikenakan tarif. Tapi untuk yang sudah balik modal 30 tahun, sesuai dengan bisnis returnnya atau keuntungannya sudah didapat mungkin layak digratiskan," kata Sandiaga saat ditemui usai berkampanye di Kantor Soneta Records, Minggu (28/10/2018)

Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Tito Sulistio merespons pernyataan Sandiago Uno terkait penggratisan tarif tol jika dirinya terpilih sebagai wakil presiden (wapres) RI. Tito menyebutkan, hal itu sulit direalisasikan jika proyek pembangunan tol melibatkan pihak swasta.

"Prinsipnya, jalan tol bisa dibangun dengan dua cara, yakni pemerintah dengan APBN, APBN itu entah dari utang atau dari mana atau bisa saja swasta," tuturnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (05/11/2018).

Tito menambahkan, mulai dari 1997, pemerintah memberikan ruang bagi keterlibatan pihak swasta dalam proyek pembangunan jalan tol yang sebelumnya tidak diizinkan. Oleh sebab itu, lanjut dia, telah ada peraturan yang seharusnya diindahkah terlebih dahulu oleh calon Wapres Sandiaga Uno.

"Kalau pemerintah mau menggratiskan kapan saja suka-suka, tapi kalau swasta jangan begitu dong, ada yang 35-40 tahun. Jalan tol itu walaupun 35 tahun, belum tentu selesai 35 tahun karena jika di tengah jalan ada kebakaran, kerusakan, kita benerin kita bisa dapat tambahan lagi ekstra, jadi jangan ditentuin begitu," jelasnya.

"Maksud saya simpel, kalau swasta ikutilah aturan perjanjian yang berlaku, Tidak bisa aturan baru merubah perjanjian yang sudah dirubah sebelumnya," tambah dia.

Tito menyarankan, sebaiknya Sandiaga lebih berhati-hati ketika mengeluarkan pernyataan. Lantaran, pernyataan seorang calon pemimpin akan berdampak besar terhadap perekonomian.

"Intinya seorang pemimpin dan calon pemimpin kalau bisa selalu berikan impresi masa depan itu lebih baik. Karena yang pasti dengan statement ini, menambah uncertainty. Ini tidak hanya bicara jalan tol, tapi semua aspek," tandasnya.

Sebelumnya, Calon wakil presiden Sandiaga Uno berjanji bakalmenggratiskan jalan tol yang sudah lama dibangun jika ia terpilih. "Iya (akan menggratiskan tol lama) tentunya dengan skema yang betul," kata dia beberapa waktu lalu.

Hal tersebut bisa dilakukan jika operator jalan tol sudah mendapatkan untung atau balik modal dari biaya pembangunan.  Sandiaga melanjutkan, tol yang bisa digratiskan yang berusia di atas 30 tahun.

Sandiaga S Uno mengisi kuliah umum yang digelar UMP Purwokerto. (Liputan6.com/Galoeh Widura)
Janji Sandiaga ini diutarakan menanggapi langkah yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menggratiskan tol Jembatan Suramadu. 

Jembatan Suramadu menjadi satu-satunya penghubung jalur darat Surabaya dan Madura yang sebelumnya hanya tersedia di jalur laut. Jembatan dengan panjang 5.438 meter ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.

Jembatan ini mulai dibangun pada 2003 di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009. Dana yang digelontorkan untuk membangun jembatan Suramadumencapai Rp 4,5 triliun.

Presiden Jokowi membebaskan tarif tol Jembatan Suramadu mulai Sabtu (27/10/2018) ini. Semula tarif tol untuk melalui jembatan ini di kidaran RP 15 ribu untuk kendaraan golongan I hingga Rp 45 ribu untuk kendaraan golongan V.