Surat Kabar 99

BERITA HARIAN | BERITA OLAHRAGA | CERITA SEKS | LIVE SCORE | ISTANA168 | SITUS TARUHAN BOLA DAN TOGEL ONLINE

Situs Judi Bola Online & Bandar Togel Online

Poker Online

SELAMAT DATANG DI SURAT KABAR 99

Minggu, 24 Desember 2017

Badai hantam Mindanao, Lebih Dari 100 Orang Tewas di Kawasan Muslim Filipina

SuratKabar99, Filipina - Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya hilang akibat badai tropis yang melanda kawasan Filipina selatan.

Badai Tembin mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa bagian pulau Mindanao, yang berada di sekitar utara Sulawesi.

Kota Tubod dan Piagapo merupakan dua di antara kota yang menderita terjangan paling parah: sejumlah rumah terkubur oleh bongkahan-bongkahan batu besar.

Filipina merupakan negara yang secara berkala dihantam badai tropis yang mematikan. Namun Mindanao kawasan Filipina Selatan yang sebagian besar penduduknya Muslim, tidak sering mengalaminya.

Badai Tembin dikenal di Filipina sebagai Badai Vinta, mulai menghantam Mindanao pada hari Jumat (22/12), mengakibatkan diberlakukannya keadaan darurat bencana di beberapa bagian, seperti wilayah Lanao del Norte dan Lanao del Sur.


Para pejabat penanggulangan bencana, dikutip oleh media Filipina, Daily Inquirer, mengatakan setidaknya jatuh 62 korban tewas di Lanao del Norte, 46 tewas di Zamboanga del Norte dan setidaknya 18 tewas di Lanao del Sur.

Di kota Tubod yang berada di Lanao del Norte, perwira polisi setempat Gerry Parami mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa setidaknya ada 19 orang tewas.

"Sungai meluap dan sebagian besar rumah di desa Dalama diterjang air bah dan hanyut. Desa sudah tidak ada lagi," kata Gerry parami dari kepolisian kota Tubod.

Ia mengatakan, para relawan berusaha mengeluarkan lumpur untuk mencoba mencari jenazah penduduk desa.

Seorang pejabat lain mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya 10 orang tewas di kota Piagapo, 10km dari Tubod.

"Kami telah mengirim tim penyelamat namun mereka kesulitan untuk mencapai kawasan yang terkena bencana karena (dihalangi) bebatuan," kata pejabat itu, Saripada Pacasum.


Korban tewas juga dilaporkan terjadi di kota Sibuco dan Salug.

Selain akses yang sulit karena bebatuan raksasa dan lumpur, terputusnya listrik dan jalur komunikasi menghambat upaya penyelamatan.

Badai Tembin yang disertai angin dengan kecepatan hingga 80km per jam, telah melintasi Mindanao dan terus bergerak menuju ujung selatan Palawan sebelum bergerak lebih jauh ke barat.

Setelah menyusur tepi selatan Palawan, Badai Tembin diperkirakan akan bergerak ke Kepulauan Spratly, lalu menuju Vietnam selatan dalam waktu sekitar tiga hari.

Seminggu yang lalu, badai tropis lainnya, Kai-Tak, melanda Filipina tengah, menewaskan puluhan orang.

Wilayah itu masih belum sepenuhnya pulih dari Topan Haiyan yang menerjang tahun 2013, yang menewaskan lebih dari 5.000 orang dan berdampak terhadap jutaan orang.