Surat Kabar 99

BERITA HARIAN | BERITA OLAHRAGA | CERITA SEKS | LIVE SCORE | ISTANA168 | SITUS TARUHAN BOLA DAN TOGEL ONLINE

Situs Judi Bola Online & Bandar Togel Online

Poker Online

SELAMAT DATANG DI SURAT KABAR 99

Senin, 29 Oktober 2018

Fakta dan Kronologi Tragedi Lion Air


Surat Kabar99, Jakarta - Penerbangan JT-610 ini dipastikan jatuh di sekitar perairan dekat Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). Pesawat yang berangkat dari Jakarta ke Pangkal Pinang melalui Bandara Soekarno Hatta. Hingga saat ini, belum dapat ditemukan. 

Berikut rangkuman hal-hal yang perlu kamu tahu mengenai insiden ini:

1. Hilang Usai 13 Menit Take Off

Pesawat Lion Air take off dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 06:20 WIB. Sesuai dengan jadwal, pesawat tersebut harusnya tiba di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang pada pukul 07:20 WIB. Namun, pesawat itu hilang kontak pada pukul 06.33 WIB atau 13 menit setelah lepas landas.

2. Basarnas Tak Terima Sinyal Emergency Locator Transmitter. *

Informasi hilangnya pesawat diketahui dari hilangnya sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT) Lion Air. Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi menyebut pihaknya tidak bisa menangkap sinyal dari ELT milik Lion Air.

"Jadi Basarnas punya alat MEULOC, yaitu Medium Earth Orbital Local Terminal. Alat ini untuk menangkap district misi, salah satunya kalau di pesawat itu ELT (Emergency Locator Transmitter). Kami sudah cek, alat ini sudah teregister life time nya masih sampai Mei 2023. Sertifikatnya masih valid," kata Syaugi di Kantor Basarnas, Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

3. Hilang Saat Berada di Ketinggian 2.500 kaki

Posisi hilangnya pesawat berada di laut sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat. Kepala Basarnas M Syaugi menyebut pesawat Lion Air hilang kontak saat berada di ketinggian 2.500 kaki. "Kita mendapatkan informasi bahwa pesawat ini lost contact di ketinggian masih 2.500 kaki," kata Syaugi di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (29/10). 

4. Membawa 181 Penumpang

Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh mengangkut 181 penumpang. Angka itu terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 bayi. Selain itu, terdapat 2 pilot dan 5 pramugari yang berada di pesawat tersebut. 

5. Sebanyak 20 Penumpang PNS Kemenkeu

Sebanyak 20 penumpang merupakan pegawai Kemeneu yang tersebar di beberapa direktorat, di antaranya Ditjen Pajak dan Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu. 

6. Basarnas Cari Pesawat yang Hilang

Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Mar Suryo mengatakan, pihaknya tengah mengerahkan pasukan untuk melakukan pencarian. "Saya sedang kerahkan pasukan. Kami mulai cari di Tanjung Karawang," kata Suryo saat dikonfirmasi kumparan. 

7. Kedalaman Laut Capai 35 meter

Laut tempat lokasi jatuhnya pesawat memiliki kedalaman 35 meter. Pihak Basarnas menyelam untuk melakukan upaya pencarian. 

8. Satu Potongan Tubuh Ditemukan

Dari hasil pencarian sementara, Basarnas menemukan sejumlah puing pesawat dan benda-benda yang diduga milik korban di perairan Tanjung Karawang. 

Tak hanya itu, satu potongan tubuh manusia pun ikut ditemukan di laut. "Ada satu (potongan tubuh), tadi pagi," Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi saat konferensi pers di kantor Basarnas, Jakarta. 

9. Pesawat Lion Air yang Hilang Terbilang Baru

Berdasarkan keterangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pesawat tersebut baru beroperasi sekitar dua bulan. Pesawat itu tercatat memiliki jam terbang kurang lebih 800 jam. 

"Saya infokan pesawat ini masuk di jajaran Lion Air Agustus 2018. Jam terbangnya masih sekitar kurang lebih 800 fly hour. Jadi masih relatif baru," kata KNKT Soerjanto Tjahjono di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat. 

10. Dikomandoi Pilot dari India

Pilot Lion Air yang hilang kontak berasal dari India. Ia bernama Bhavye Suneja. Ia bekerja sebagai pilot di Lion Air selama lebuh dari 7 tahun. Ia pertama kali bergabung dengan Lion Air pada Maret 2011 lalu. 

11. Menhub Duga Pesawat Tak Bisa Lanjut Terbang

Menhub Budi Karya Sumadi menyebut ada dugaan pesawat tidak bisa melanjutkan penerbangan sehingga hilang ."Dari pengamatan yang ada memang ada indikasi bahwa pesawat itu tidak bisa lanjut terbang tapi kami tetap mengklarifikasi," kata Budi Karya di Kantor Kemenhub. 

12. Kemenhub Buka Crisis Center

Bagi keluarga korban pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang yang ingin mencari informasi, Kemenhub membuka crisis center di terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta