Surat Kabar 99, Kalimantan Tengah - Seekor buaya besar menghebohkan warga di Kalimantan Tengah. Buaya tersebut ramai diperbincangkan karena muncul di daratan dekat dengan permukiman warga di bantaran Sei Arut, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah pada 9 Januari lalu. Warna buaya itu sekilas telihat berwarna putih, tetapi itu bukan jenis buaya putih atau albino.
"Iya (ada penangkapan buaya), tapi bukan buaya putih," ucap Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Adib Gunawan saat dikonfirmasi suatu media sosial pada hari Kamis (11/1).
Lebih lanjut kumparan mendapatkan informasi dari Kepala Seksi Konservasi wilayah 2 BKSDA Kalimantan Tengah, Agung Widodo, soal jenis buaya tersebut.
"Buaya sinyulong itu, buaya supit, memang di sana banyak buaya. Ukurannya besar itu panjangnya 5 meter dan beratnya diperkirakan 1 ton," ucap Agus kepada kumparan.
Penemuan buaya ini bermula ketika ada anak kecil dikejar buaya, Selasa (9/1) sekitar pukul 09.00 WITA. Anak tersebut berlari dan bertemu dengan sejumlah warga yang sedang memancing di Sungai Mengkahing, anak Sungai Arut di Desa Batu Agung, Seruyan Tengah. Salah satu warga itu dikenal sebagai pawang buaya.
Warga sempat panik dan berusaha untuk menangkap buaya tersebut dengan menggunakan tali. "Warga juga menggunakan bantuan pawang untuk menangkap buaya itu," ucap Agung.
Setelah buaya diamankan, warga melapor ke BKSDA. Petugas datang ke lokasi sekitar pukul 16.00 WITA, buaya dipindahkan dengan menggunakan mobil bak ke kantor BKSDA.
"Kita naikkan ke mobil jam 12 malam. Jam 4 pagi baru sampai ke kantor, dan jam 7 pagi warga sudah ramai di kantor pada mau lihat," kata Agung.
BERITA HARIAN | BERITA DUNIA | BERITA INDONESIA | BERITA BLOGSPOT | BERITA POLITIK | BERITA HARI INI | BERITA TERBARU | KABAR HARI INI | BERITA TERKINI | BERITA NASIONAL | BERITA KRIMINAL | BERITA UNIK | BERITA VIRAL | BERITA POPULER | BERITA ONLINE | BERITA INDONESIA TERKINI | BERITA TERUPDATE | BERITA EKONOMI | 13 JANUARI 2018
MUSTIKA POKER | ISTANA 168
MUSTIKA POKER | ISTANA 168