Surat Kabar 99

BERITA HARIAN | BERITA OLAHRAGA | CERITA SEKS | LIVE SCORE | ISTANA168 | SITUS TARUHAN BOLA DAN TOGEL ONLINE

Situs Judi Bola Online & Bandar Togel Online

Poker Online

SELAMAT DATANG DI SURAT KABAR 99

Minggu, 26 Agustus 2018

Gangbang Gadis ABG Hot

Surat Kabar 99 - Saya inginkan bercerita tentang empiris saya masa-masa lalu. Saya adalahwanita yang mempunyai hyperseksual yang dalam urusan ini kejangkitan akan kelaziman sepongan ( mengerjakan oral sex terhadap kontol pria). Sudah lama sekali saya masa-masa kesatu kali menghisap kemaluan pria. Waktu tersebut umur saya 16 tahun. Dan sesudah kejadian itu, saya telah mendapatkan 2 kejantanan lelaki lagi guna saya sepong. Saya benar-benar tidak puas dengan tidak terpenuhinya kemauan saya bikin menghisap kemaluan pria. Masalah nya saya tidak jarang di pingit orang tua, lagipula ditambah dengan lingkungan sekolah saya yang adalah sekolahan eksklusif cewek. Jadi saya tidak jarang sakaw ( menagih ) kemaluan pria. Suatu malam, saya telah benar-benar tidak tahan lagi. Buku dan VCD porno juga tidak dapat memuaskan saya. Bahkan masa-masa saya mengerjakan masturbasi gunakan alat tolong sex saya tetap merasa tidak cukup puas.

Ketika tersebut sehabis masturbasi, membuka jendela kamar saya yang berada dilantai 2 lokasi tinggal saya. Waktu tersebut jam 23:30. Saya menyaksikan jalanan didepan lokasi tinggal sudah sepi sekali. Tiba-tiba terlontar benak mesum saya mulai lagi. Saya dg nekat, diam-diam terbit rumah seraya telanjang tanpa sepengetahuan siapa juga yang terdapat dirumah sebab semua telah pada tidur. Saya hingga nekat melompat pagar dg asa ada cowok atau lelaki yang menyaksikan dan memperkosa saya. Apapun asal saya dapat menghisap kemaluannya.

Di wilayah komplek saya memang sepi sekali pada jam-jam segitu. Saya tidak banyak menyesal, mengapa saya tidak terbit agak lebih sore.  Agak dingin pun malam tersebut / mungkin pun karena saya tidak menggunakan selembar pakaian. Di ujung jalan, saya menyaksikan masih terdapat Mas Agus, tukang nasi goreng langganan saya yang masih jualan. Langsung saya sapa dia.

“Mas Agus, nasi goreng nya dong..” pinta saya.
“Lho, Mbak Lili..? Ngapain malam-malam begini masih diluar? Ngga pake apa-apa lagi..” sahut nya seraya terheran-heran menyaksikan saya yang tanpa sehelai benang juga ditubuh.
“Abis panas sih, Mas. Kok tumben masih jualan..?”
Mas Agus tidak menjawab. Tetapi saya tahu mata nya tidak dapat lepas dari payudaraku yang putih polos ini.
“Ngeliatin apa mas..?” kutanya.
“Ah ngga..” katanya gugup.

Lalu Mas Agus menyiapkan penggorengan bikin memasak nasi goreng pesanan ku. Saya lihat ke arah celananya, saya tahu kontol nya telah berubah jadi meningkat besar dan tegang. Karna saya telah tidak tahan lagi guna segera menghisap kemaluannya, saya nekat juga. Saya jongkok seraya membuka ritsletingnya dan menerbitkan batang kejantanannya dari dalam CD-nya. Tidak gunakan basa-basi, saya masukkan kontol Mas Agus ke dalam mulut saya. Saya jilat-jilat sebentar kemudian saya hisap dengan bibir. Saya yakin Mas Agus menikmati senang yg tiada tara, laksana mendapat kan rejeki nomplok. Tak melulu itu, saya pun menjilati dua telor Mas Agus. Memang agak bau sih, namun saya benar-benar merasakan kejantanan Mas Agus yang kini dia mulai bersuara, “Mmmh . . mmh.. uhh..”

Skitar 15 menit saya merasakan kemaluan nya Mas Agus, tiba” Mas Agus mengajak saya guna berdiri. Dia memelorot kan celana dan CD-nya sendiri hingga bawah dan mengajak saya berbalik. Sekarang saya membelakangi Mas Agus. Mas Agus jongkok dan menjilati memek saya. Saya langsung merasakan kesenangan yang hebat sekali. Hanya sebentar dia mengerjakan itu. Selanjutnya dia berdiri lagi dan memasukkan batang kejantanannya ke liang senggama saya. Kami berdua mengerjakan sex seraya berdiri. Saya melakukannya seraya pegangan di gerobak nasi gorengnya. Saya telah benar-benar merasa keenakan.

“Uuuh . . akkhh.. akkh . . akhh..” saya menjerit-jerit kegilaan, untung tidak terdapat yang mendengar.
“Mas, kalo udah inginkan keluar, bilang ya..” pinta saya.
“Udah mau terbit nih..” jawabnya.

Langsung saja saya mencungkil batang kejantanannya dari liang vagina saya dan jongkok di hadapan kemaluannya yang mengacung tegak. Tetapi setelah tersebut saya tunggu sejumlah detik, ternyata air maninya tidak keluar”. Terpaksa saya kocok dan hisap lagi batang kejantanannya, saya jilati, dan saya gigit” kecil. Setelah tersebut tibalah saatnya saya menerima upah yang dari tadi saya telah tunggu-tunggu, yakni air maninya yang memang lezat.
“Crot.. crot.. crot..” semuanya saya minum laksana orang yang kehausan.
Langsung saja saya telan dan saya bersihkan kejantanan nya dari air mani yang tersisa.

Bertepatan dengan itu, 2 laki-laki lewat didepan kami. Ternyata mereka ialah bapak” yang bermukim dikomplek ini yang sedang meronda.
“Lho, Mas Agus lagi ngapain..?” kata seorang bapak di situ.
“Ah ngga pak.. mm.. ini Mbak Lily..” jawab Mas Agus malu-malu.
“Ini Om, saya berakhir ‘gituan’ sama Mas Agus . .” saya jawab begitu nekat dengan asa 2 bapak ini pun mau memperkosa saya laksana yang sudah saya kerjakan dengan si penjuali nasi goreng.
Mereka keheranan separuh mati mendengar pernyataan saya itu.
“Adik ini bermukim di mana?” tanya di antara dari mereka.
“Disana, di blok F.” jawab saya.
“Ayo kembali sudah malam..!”
Dan saya juga diseret pulang. Saya takut separuh mati karena andai sampai saya di bawa pulang, tentu ketahuan sama orang tua dan saya akan digantung hidup-hidup

Ditengah perjalanan, saya beranikan diri berbicara pada mereka, “Om, inginkan nyusu ngga ..?”
“Jangan main-main kamu..”
“Ayolah Om.. saya tau kok, Om mau pun kan ngewe sama saya. .?”
Mendengar itu, si Om langsung terangsang berat. Saya langsung mengambil peluang meraba-raba batang kejantanannya yang tegang.
“Ayo dong Om.. saya pengen banget lho..” saya bilang lagi guna menegasakan maksud saya.
Bapak yang satunya lagi langsung setuju dan berkata, “Ya udah, anda bawa ke pos ronda aja Pak Karim..” dan Pak Karim juga setuju.

Setibanya di sana, ternyata masih terdapat 3 orang lagi yang menantikan di sana, tergolong Bang Parli, hansip di komplek saya. Saya kegirangan sekali, menginginkan saya bakal mendapatkan 6 batang kejantanan dalam semalam. Gila.. beruntung sekali saya malam itu. Setelah kami berenam ngobrol-ngobrol sebentar mengenai kejadian antara saya dan Mas Agus, saya langsung memberanikan diri menawarkan peluang emas ini ke mereka, “Saya sebenernya pengen banget ngerasain barangnya bapak-bapak ini..”

Mereka langsung tampak bernafsu dan terangsang mendengar ucapan saya, dan saya jeas mengetahuinya. Saya suruh mereka berlima melepas celana dan CD mereka sendiri dan duduk di bangku pos hansip itu. Mereka berjajar seperti menantikan dokter saja. Batang kemaluan mereka besar” juga. Saya langsung mengawali dengan batang kejantanan yang sangat kanan, yakni senjata keperkasaannya Bang Parli. Saya hisap, saya gigit-gigit kecil, saya kocok didalam mulut saya, dan saya jilati borongan batang nya dan termasuk pun telurnya. Begitu pun pada batang keperkasaan yang kedua,ketiga,keempat, dan yang terakhir miliknya Pak Karim.

Setelah selesai, saya masih belum puas bila belum meminum air mani mereka. Lalu saya duduki batang kejantananmya Bang Parli hingga masuk ke liang senggama saya. Saya kocok” di dalam vagina saya. Sementara itu, Pak Karim dan satu bapak lainnya menjilati dan menghisap puting susu saya, sedang kan yang dua bapak beda nya menantikan giliran. 10 menit sesudah itu, saya sudah separuh tak sadar, siapa yang menggenjot lubang senggama saya, siapa saja yang menghisap buah dada saya, batang kejantanan siapa saja yang sedang saya sepong, seberapa keras jeritan saya dan berapa kali saya telah keluar sebab orgasme.  Ada pula ketika nya saat satu senjata kejantanan masuk ke lubang vagina saya, sementara satu senjata lagi masuk ke lubang anus saya seraya saya menghisap 3 batang kemaluan secara bergantian. Pokok nya saya telah tak sadar lagi. Karena merasakan kesenangan yang benar-benar tiada tara.

Untung nya mereka tidak menerbitkan air maninya di dalam lubang kewanitaan saya, bila tidak dapat hamil nanti saya.. berabe dong..! Lagipula saya berniat meminum seluruh air mani mereka. Akhirnya ketika yang saya tunggu-tunggu, yakni saatnya saya berjongkok didepan mereka dan mereka mengelilingi wajah saya seraya mengocok-ngocokkan barang mereka masing-masing. Sesekali saya masih pun menghisap dan menyedot kelima batang kejantanan tersebut dengan lembut.
Akhir nya, “Crot.. crot.. crot . . crot.. crot..” saya malam tersebut seperti mandi air mani. Saya merasa puas sekali.

Waktu pulang, saya dikirimkan Bang Parli, si hansip. Ketika telah sampai di depan lokasi tinggal saya, sekali lagi Bang parli membuka ritsletingnya dan menyodokkan batang kejantanan nya ke dalam lubang senggama saya. Saya mengerjakan sambil nungging berpegangan ke pagar depan rumah. Selama 10menit saya dan Bang parli mengerjakan senggama didepan pagar lokasi tinggal saya.  Air maninya kini terpaksa di keluarkan di punggung saya. Saya tidak menyesal sebab air mani nya kali ini tidak terlampau banyak.

Saya melompat pagar lagi, dan masuk ke kamar diam”. Sampai dikamar telah jam 3 lebih. Badan saya seluruhnya malam tersebut bau sperma. Saya langsung istirahat tanpa mandi dahulu karna kelak nya saya mesti ke sekolah. Saya yakin mereka smua bakal tutup mulut karena takut dengan istri mereka masing”.