SuratKabar99, Tangerang Selatan - AS (14), siswi MTs Muhammadiyah 1 Ciputat hilang akibat diculik pada Minggu, 17 Desember lalu.
Setelah menghilang selama empat hari, AS telah berhasil ditemukan, tapi dia masih dalam keadaan shock berat.
Berdasarkan keterangan sakis, AS terlihat terakhir kali menaiki mobil putih bersama seorang pria. Saat ini polisi masih mencari pria tersebut.
Hal yang paling mengerikan adalah penculikan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk kita.
Ini dia modus-modus penculikan dan cara melindungi diri saat kita sedang diculik.
Kenapa Menculik?
Biasanya, pelaku menculik korban untuk disandera dan dimintai uang tebusan.
Namun saat ini makin banyak pelaku yang menculik, kemudian mengambil organ tubuh korban untuk dijual di pasar gelap.
Terdapat beberapa modus penculikan yang harus kita waspadai, yakni:
1. Berpura-pura Menjadi Penjual
Pelaku akan datang saat kita hanya seorang diri di rumah. Dia biasa berpura-pura menjual sesuatu atau berpura-pura sebagai tukang service AC, ledeng, atau listrik.
Kita yang enggak curiga pun mengizinkannya masuk ke rumah, nah di saat itulah dia beraksi.
2. Meminta Tolong
Pelaku berpura-pura meminta bantuan kita untuk mencari barang yang hilang atau menanyakan arah jalan. Saat kita lengah, dia pun menculik kita.
3. Memuji
Penculik memuji kita dengan mengatakan akan memasukkan kita ke agensi artis atau modelling. Dia pun bertanya tentang identitas, sekolah, juga alamat rumah. Di sini dia sebenarnya sedang mengumpulkan informasi tentang kita.
4. Keadaan Darurat
Pelaku mendatangi sekolah kita dan mengatakan kalau orangtua atau saudara kita mengalami kecelakaan, sehingga kita harus ikut dengannya ke rumah sakit.
Kita yang sedang dalam keadaan shock bisa jadi langsung percaya dan ikut pergi bersamanya.
Cara Melindungi Diri Jika Kita Diculik
Menurut Urban Martial Arts Academy, dilansir dari teenvogue.com, kita dapat mencegah dan melindungi diri jika sedang diculik dengan 5 cara ini:
1. Selalu Waspada
Kalau enggak waspada dengan keadaan sekitar, kita jadi lengah dan mudah diserang oleh penculik.
Jangan gunakan earphone dan handphone saat sedang berada di jalan atau area publik.
Tapi lebih baik taruh handphone di kantung celana atau kantung tas, sehingga masih mudah dijangkau dalam keadaan darurat.
Orang yang asyik main handphone dan enggak memperhatikan sekitarnya lebih rentan terhadap kejahatan dibanding orang yang waspada.
2. Jangan Mudah Percaya
Jika dipuji seseorang, ditawari casting, maupun ada orang yang bilang mau membenarkan listrik di rumah, jangan mudah percaya!
Konfirmasi terlebih dahulu ke orangtua kita dan jangan sembarangan memberi identitas, seperti nomor telepon, alamat rumah, juga sekolah ke orang asing.
3. Langsung Telepon Polisi
Saat kita berhasil kabur atau sedang berada dalam situasi penculikan namun masih memiliki akses ke handphone, jangan hubungi teman atau orangtua, namun langsung hubungi polisi.
Nomor darurat kepolisian di Indonesia adalah 110 atau 112, dan SMS ke 1717.
Telepon polisi ke nomor darurat tersebut, kemudian biarkan handphone terus dalam keadaan menyala, sehingga polisi bisa tracking keberadaan kita.
Lebih baik lagi kalau kita tahu di mana kita berada, jadi polisi dapat langsung menghampiri lokasi kejadian.
4. Serang Si Penculik
Jika tangan kita disekap atau diikat, kita masih memiliki kaki yang bebas. Injak keras-keras jari kaki, tendang mereka di bagian selangkangan, atau tendang di bagian tulang keringnya sekencang mungkin.
Kalau tangan kita bebas, pukul tenggorokan atau trakea mereka (bagian persis di bawah dagu) dan tusuk bola mata mereka dengan kencang.
Kita juga bisa meninju hidungnya, sebab tulang hidung mudah patah, jadi perhatian pelaku akan teralihkan.
Saat si penculik berusaha memindahkan tubuh kita, langsung stabilkan tubuh dengan cara merenggangkan kaki di tanah dengan lutut sedikit menekuk.
Posisi itu membuat kita lebih bisa mengontrol gerakan tubuh, sehingga si pelaku akan kesulitan mengangkat tubuh kita.
5. Kita di sana Bukan Untuk Berkelahi
Saat berhasil menyerang si penculik, adrenalin kita akan sangat terpacu, sehingga membuat kita jadi pengin terus menyerang. Tapi ingat, tujuan kita adalah untuk kabur, bukan untuk berkelahi dengan si pelaku.
Ketika pelaku sedang kesakitan karena serangan kita, langsung kabur dan berteriak sekeras mungkin untuk dapat menarik perhatian orang-orang di sekitar.
Lari lah ke tempat yang terbuka dan ramai, kemudian cari bantuan dari polisi atau petugas keamanan terdekat.