Surat Kabar 99

BERITA HARIAN | BERITA OLAHRAGA | CERITA SEKS | LIVE SCORE | ISTANA168 | SITUS TARUHAN BOLA DAN TOGEL ONLINE

Situs Judi Bola Online & Bandar Togel Online

Poker Online

SELAMAT DATANG DI SURAT KABAR 99

Rabu, 24 Januari 2018

8 Pelajar di Cianjur Menjadi Korban Gempa 6,1 SR


SuratKabar99, Cianjur - Gempa bumi berkekuatan 6,1 SR yang mengguncang Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menyebabkan sejumlah bangunan di berbagai wilayah rusak. Selain itu, akibat gempa tersebut beberapa orang mengalami luka-luka.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan berdasarkan data sementara yang didapat, ada 8 Pelajar yang terluka akibat gempa itu

"Di Kabupaten Cianjur sebanyak 6 pelajar luka berat dan 2 pelajar luka ringan akibat tertimba genteng yang runtuh di SMK Tenggeung Kecamatan Tanggeung Kabupaten Cianjur, Jawa Barat," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/1)

Selain bangunan sekolah, kerusakan juga menimpa 1 rumah di Desa Tanggeung dan 1 rumah di Desa Pagermaneuh. "Juga terdapat 1 rumah rusak berat di Desa Tanggeung dan 1 rumah rusak berat di Desa Pagermaneuh," tambahnya.

Sementara, di Kabupaten Sukabumi terdapat 9 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 1 masjid rusak berat, dan 2 fasilitas umum kesehatan rusak ringan. Sedangkan, di Kabupaten Bogor terdapat beberapa rumah dan bangunan rusak di Kecamatan Sukajaya, Kecamatan Nanggung, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Caringin, dan Kecamatan Cijeruk. Sebanyak 7 rumah rusak berat dan 5 rumah rusak ringan.

Kemudian, di Pandeglang terdapat Aula SMA CMBBS Pandeglang roboh dan beberapa rumah mengalami kerusakan, tidak ada korban jiwa. Di Banten terdapat 115 rumah rusak, 1 masjid rusak dan 1 puskesmas rusak.

Sutopo mengatakan, data tersebut kemungkinan akan terus bertambah karena diperkirakan masih terdapat bangunan yang rusak.

"BPBD bersama unsur lainnya masih melakukan pendataan dampak kerusakan akibat gempa 6,1 SR. Dampak kerusakan akan bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan," kata dia

Sutopo mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu yang menyesatkan. Apabila terjadi gempa, sebaiknya masyarakat segera keluar rumah atau mencari tempat-tempat yang aman.

"Masyarakat dihimbau untuk tenang. Jangan terpancing pada isu-isu yang menyesatkan bahwa akan terjadi gempa susulan yang lebih besar. Iptek belum mampu memprediksi gempa secara pasti. Wilayah Selatan Jawa memang rawan gempa dan sepi terjadi gempa-gempa besar sehingga harus diwaspadai," pungkasnya.