Surat Kabar 99 - Namaku Della, usiaku saat ini 34 tahun, statusku sudah menikah. Aku adalah anak sulung yang berasal dari keluarga yang berkecukupan, ayahku berprofesi sebagai pengusaha di bidang perbankan yang sudah cukup berpengaruh di daerahku. Aku menikah dengan suamiku karena perjodohan dari keluargaku. Pembaca sekalian pasti bisa membayangkanlah, sungguh tidak nyaman sekali, bila rumah tangga tidak didasari rasa cinta. Walaupun aku tidak mencintai suamiku, namun rumah tangga kami sudah bertahan selama 10 tahun. Suamiku bernama Rehan, profesinya adalah seorang dokter, dan sekarang dia sedang mengambil spesialisasi dokter bedah di Rumah Sakit Negri di kota kami. Nampak gagah sih profesi suamiku, tapi sayang sekali suamiku mempunyai sakit gila turunan dari keluarganya. Karena suamiku memiliki penyakit gila turunan, maka kamipun memilih untuk megadopsi anak daripada memiliki keturunan sendiri.
Suamiku adalah menantu kesayangan ayahku, hal yang membuat ayahku menyayangi suamiku adalah karena suamiku seorang dokter dan satu hal lagi, kata ayahku suamiku adalah keturunan orang terhormat. Terhormat apanya, dia menjaga nama baiknya saja tidak bisa, apalagi menjaga nama baik rumah tangga kami. Sebenarnya dari pribadiku sendiri walaupun aku tidak mencintai suami tetapi aku selalu setia. Dalam kesetiaanku ini akhirnya aku menyadari bahwa ada pihak ke 3 yang mengganggu rumah tangga kami. Sebagai suami sikapnya sama sekali tidak mencerminkan bahwa dia seorang suami. Rupanya dibelakangku suamiku bermain gila dengan seorang mahasiswi kedokteran umum yang bernama Gita. Sebenarnya sama sekali tidak ada yang menarik dari mahasiswi itu, kalau boleh aku menyombongkan diri, perbedaan aku dan dirinya ibarat langit dan bumi. Tapi entah mengapa suamiku bisa selingkuh dengan mahasiswi itu.
Karena perselingkuhan suamiku, nama baik rumah tangga kami-pun tercoreng, bahkan nama baik orang tuaku-pun ikut tercoreng. Dia sering membawa simpanannya menggunakan mobil pribadi ayahku, karena memang dia belum bisa untuk membeli sebuah mobil. Jangankan untuk membeli mobil untuk membeli bautnya-pun mungkin dia belum mampu. Akhirnya di tengah kejenuhanku, aku mencari kesibukan untuk mendaftar program Magister Manajemen, kebetulan ajaran barunya baru saja dibuka di sebuah Universitas Negri di kotaku. Di sini aku banyak bertemu teman baru, kejenuhan ku mulai sedikit terobati dengan aktivitas belajar baik di kampus maupun di luar kampus.
Pada suatu ketika tiba-tiba aku mendengar bahwa ada salah seorang teman kuliahku yang tinggal di dekat perumahan Gita. Mendengar kabar itu timbulah kembali rasa penasaranku terhadap simpanan suamiku itu. Mulai hari itu juga aku-pun mulai menyelidiki simpanan suamiku melalui bantuan Tomas ( teman kuliahku yang perumahanya sama dengan simpanan suamiku). Pada saat pertama aku mencari informasi tentang lokasi perumahan pada Tomas, dia sempat menaruh curiga terhadap pertanyaanku. Namun aku bergelit untuk berusaha menutupi aib rumah tanggaku agar tidak terbongkar. Tapi karena rasa penasarannya yang begitu besar, pada akhirnya aku tidak bisa menutupi aib rumah tanggaku lagi. Terlebih dia begitu jelas memberi informasi mengenai dimana lokasi tepatnya Gita tinggal dan keadaan sekeliling rumahnya. Pada akhirnya aku-pun meminta tolong kepada Tomas untuk sesekali mengawasi suamiku apakah dia pernah berkunjung ke sana dan misalnya pernah apakah dia sering berkunjung.
Untuk mendapatkan informasi lebih dari Tomas Maka dari itu aku sering berhubungan dengannya. Dari sekedar menerima informasi dan meminta tolong lagi, akhirnya aku tidak dapat menahan lagi penderitaan yang aku alami. Aku akhirnya sering berkeluh kesah mengenai keadaan rumah tanggaku yang sebenarnya. Entah kenapa aku lakukan ini. Tomas adalah totally stranger, yang seharusnya sama sekali tidak mengetahui kondisi intern rumah tangga kami. Tapi bagaimana lagi ? Aku sudah sering berkeluh kesah dengan orang tua mengenai Suamiku. Mereka hanya menyuruh aku untuk bersabar. Dengan adik aku, mereka memang merasa kasihan kepada aku, namun mereka juga tidak bisa berbuat banyak karena kesibukan bisnisnya. Aku juga pernah berkeluh kesah dengan bibi (tante) aku yang belum menikah, namun dengan cepat dia menjawab,
“ Waduh, janganlah bicara itu kepada aku, aku tidak sama sekali tidak tahu masalah seperti itu! ”
Kemana lagi aku harus berkeluh. Pada awal Cerita aku kepada Tomas, dia memang menganjurkan agar aku berbicara kepada orang tuaku. Namun itu merupakan anjuran basi bagi aku. Tomas tidak putus asa. Dia terus memberi dukungan secara moral. Yang membuat diri aku seolah semakin tenang berada di sisinya untuk mendengarkan dan menerima dukungannya.
Kemudian dia pun membuka rahasia mengenai dirinya. Mengenai siapa dirinya sebenarnya dan bagaimana kondisi orang tuanya. Dari situ aku melihat beberapa kemiripan diantara kami berdua. Aku pun mulai comfortable apabila sudah berada di sisinya. Dan pertemuan pun sering kami atur. Entah itu berkedok kelompok belajar atau lainnya.
Hingga akhirnya, entah kenapa tumbuh rasa suka aku kepada dirinya, dan di suatu saat Tomas memberanikan diri untuk menyentuh tangan aku dan memegangnya. Aku merasakan getaran yang ia jalarkan ke diri aku. Akhirnya tanpa aku sangka, ia mengutarakan perasaannya. Perasaan yang sama dengan apa yang aku rasakan terhadap dirinya. Singkat Cerita, kami mulai sepakat saling mengasihi. Dan kami pun mulai secara rutin bertemu untuk berbagi kasih. Walau pun hanya sebatas di dalam mobil aku. Dikejutkanlah aku sewaktu Tomas tiba-tiba mencium bibir aku. Lucu rasanya aku mengenang kejadian tersebut. Seolah aku adalah seorang gadis yang baru pertama kali dicium oleh laki-laki. Aku tidak tahu harus bagaimana. Di satu sisi, aku memang mencintainya. Di sisi lain, aku sudah menikah dan bersuami. Kembali dia melayangkan kecupan dibarengi dengan sedikit lumatan pada bibir aku. Aku tetap tidak berkutik. Hingga akhirnya dia bertanya,
”Kenapa tidak dibalas ? ”
Setelah kami saling tatap untuk beberapa saat. Akhirnya, aku-pun membalas lumatan bibirnya. Kisah kasih kami terus berjalan dengan sedikit bumbu saling cemburu apabila aku terkesan mulai dendengan Suamiku, atau aku mendengar isu bahwa Tomas berkenalan dengan seorang gadis. Tapi itu semua tetap tidak mempengaruhi cinta kami. Percumbuan kami semakin hangat. Dia pun mulai berani menggerayangi bagian-bagian tubuh aku. Baik dengan menggunakan tangannya atau dengan mulutnya. Payudaraku yang berukuran 34B ini sudah sering kali menjadi sasaran empuk mulutnya. Dan aku sangat menikmatinya. Aku pun sering mencumbu dadanya yang lapang, dan sesekali mempermainkan mulut dan lidah aku di pentilnya.
Dia pun sangat menikmatinya. Hingga akhirnya permainan kami mengalami peningkatan. Jemarinya mulai terampil menyusup kepada celana dalamnya dan mempermainkan klitoris aku.
Aku mulai merasakan geli dan nikmat bercampur menjadi satu, terlebih apabila ia kombinasikan dengan mencumbu tubuh aku. Kami saling bergantian mencumbu hingga akhirnya pun aku hanyut dalam kebiasaan melakukan oral sex terhadapnya. Dia begitu surprise saat aku melakukan oral. Tomas tidak menyangka, seperti halnya aku. Aku bahkan sempat terheran pada diri aku sendiri. Banarkah aku melakukan ini? Pertama kali aku melakukan oral sex terhadapnya, memang aku kikuk sekali. Tomas hanya membuka sedikit celana dalamnya hingga kepala kejantanannya tersembul.
Entah kenapa, saat aku sedang mencumbu tubuhnya, aku sangat terdorong untuk mencumbu kejantanannya dan memasukkannya ke dalam mulut aku. Dan sejak saat itu, percumbuan kami belumlah lengkap apabila aku belum melakukan oral sex terhadapnya. Bagi aku, aku merasa memiliki hobby baru. Membuatnya nikmat melalui oral sex. Hingga suatu saat di tengah percumbuan hebat kami dimana pakaian kami sudah hampir terbuka semua. Di jok belakang mobilku di pelataran parkir department store A yang terletak di jalan yang menggunakan nama seorang pangeran. Dia mengangkat rok aku dan menyingkap sedikit celana dalam aku, lalu kemudian dengan cepat dan lembutnya, Tomas mencumbu dan menyapu kemaluanku dengan lidahnya. Sungguh aku dibuatnya kaget dan bingung yang bukan kepalang. Suamiku sama sekali tidak pernah melakukan hal ini terhadap aku.
Di tengah kebingungan itu, aku sama sekali tidak tahu harus berbuat apa. Aku mencintainya, tapi aku sama sekali tidak menyangka hingga sejauh ini kisah asmara kami. Begitu lembutnya dia mempermainkan klitoris aku dengan sapuan lidahnya, Hingga akhirnya rasa bingung itu lenyap di telan rasa geli dan nikmat yang sudah menjalar di sekujur tubuh aku. Aku hanya bisa meremas rambut kepalanya, menekan kepalanya lebih dekat di kemaluanku yang kian membasah. Kenikmatan itu juga yang akhirnya membuat aku mengangkat kedua paha dengan lebih membuka kangkangan keduanya. Setelah kurang lebih lima belas menit dia menjilati klitoris aku dengan berbagai cara, aku disuruhnya rebah di jok belakang dan segera dia menindih aku. Rupanya Tomas telah menurunkan celananya tanpa sepengetahuan aku sewaktu aku masih melayang-layang.
Dengan cepat Tomas menyodorkan kejantanannya menuju bibir kemaluanku. Dan mempermainkan kepala kejantanannya di bibir kemaluanku. Aku kembali menggelinjang. Sama sekali tidak terbesit di benak aku, bahwa kami masih bermain di area parkir sebuah pusat belanja yang terletak di jalan “ D ”. Yang suatu saat dapat dipergoki satpam. Kembali aku tersentak hebat saat kepala kejantanannya menggesek-gesek klitoris aku dengan agak kuat. Tubuh aku mulai bergetar hebat. Apa ini yang dinamakan luapan birahi? Karena kemaluanku yang sudah basah sejak tadi, Tomas tidak mendapat kesulitan untuk akhirnya dengan cepat dan lembut menyelipkan kejantanannya di liang kemaluanku.
Aku kembali tersentak dalam sejuta kenikmatan. Sebuah benda yang besar dan panjang menyelinap masuk secara perlahan, sehingga menimbulkan gesekan halus pada klitoris aku. Tubuh aku mengejang sesaat. Tiba-tiba muncul rasa heran yang amat sangat dalam diri aku.
Selama ini aku tidak pernah merasakan nikmatnya sex dengan Suamiku. Yang aku tahu selama ini, sex adalah menyakitkan. Aku hanya menjadi mesin pemuas nafsu sex Suamiku tanpa peduli apakah aku menikmatinya atau tidak. Nikmat sex seolah-olah hanya dongeng belaka di telinga aku. Tapi, Tomas seolah-olah dia kini memberikan bukti bahwa nikmat sex itu ada. Dan nyata.
Kini aku sadar sepenuhnya. Aku semakin mencintainya. Aku pun kembali larut dalam kebahagiaan nikmatnya sex. Aku pun menyambut cintanya, juga menyambut goyangannya tidak kalah hebat.
Seolah aku ingin menumpahkan dan mencapai kenikmatan sex yang baru aku rasakan dan ingin memberitahunya untuk bersama menikmati sex ini sepuas-puasnya. Entah berapa lama kami bercinta dan saling berpacu dalam nafsu birahi di dalam mobil Genio berwarna gelap. Akhirnya dia membiarkan aku selesai terlebih dahulu. Sungguh aku tidak menyangka bahwa kenikmatan sex itu begitu nyata, menyenangkan dan memuaskan. Aku pun dibuatnya lemas dan tidak bertenaga, terkapar di jok mobil. Telentang tidak berdaya, dengan rasa sejuta bahagia dan kepuasan yang tidak ternilai. Sementara Tomas akhirnya mempercepat ritme ayunan pinggulnya dan aku merasakan adanya semburan hangat di dalam kemaluanku. Semburan sperma Tomas.
Aku sempat khawatir akan kehamilan akibat hubungan kami. Tapi Tomas segera berbisik bahwa dia ingin aku hamil dan membesarkan anak tersebut. Berangsur-angsur kekhawatiran aku menghilang. Di satu sisi, keinginan aku untuk hamil bisa saja terkabul. Dan ini yang aku tunggu.
Akhirnya siasat pun diatur, apalagi golongan darah Tomas sama persis dengan Suamiku. Sejak saat itu, kami pun rutin melakukan hubungan sex untuk saling meluapkan cinta dan memuaskan nafsu birahi kami, dimana pun kami sempat. Bahkan pernah di ruangan kantor aku pada saat sepi, Tomas meminta aku untuk berdiri membungkuk di tepi meja kerja, kemudian aku dan dia bersetubuh dengan gaya doggy style terlebih dahulu mengangkat rok dan menurunkan celana aku dan kemudian mempermainkan kemaluanku dengan lidahnya yang kasat. Kini bukan saja Suamiku yang berselingkuh.
Aku pun turut terjerumus dalam dunia perselingkuhan. Perselingkuhan yang aku rasa adalah abadi. Apakah ini semua karena cinta sejati aku dengan Tomas. Apakah karena awalnya kawin paksa oleh ayahku, hingga tidak pernah ada cinta antara aku dan Suamiku Hingga kini hubungan aku dan Tomas telah berusia dua tahun, baik hubungan komunikasi maupun secara sexual. Kami tetap saling memperhatikan, mengasihi, menjaga dan juga saling mengisi kekurangan satu sama lain. Seperti layaknya suami istri sejati. Kini aku sudah tidak peduli lagi terhadap apa yang dilakukan Suamiku. Anak kandung aku dari hasil hubungan intim aku dengan Tomas dan anak angkat aku pun lebih dekat dengan Tomas ketimbang Suamiku. Entah kenapa, aku sangat berbahagia menjalani semua ini. Aku sudah menemukan cinta sejati aku. Untuk Tomas, apabila Anda membaca Cerita ini, aku ingin mengatakan kepada Anda bahwa kami bertiga sangat mencintai dan merindukanmu.
Cerita Sex Model 2018 | Cerita Sex Sedarah 2018 | Cerita Sex Jilbab Terbaru | Cerita sex tante girang 2018 | Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru | Cerita Dewasa Sex Perawan 2018 | Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2018 | Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2018 | Cerita Sex Mahasiswa Terbaru 2018 | Cerita Sex Mahasiswi Terbaru 2018 | Cerita Sex Perselingkuhan 2018 | Cerita Sex SMA 2018 | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Skandal Sex | Abg | Gangbang | Spg | Pramugari | Janda | Wanita Kesepian | Tante Kesepian | Foto Bugil | Foto Hot Anak SMP | Anak Kuliah | Cerita Sex Terbaru 2018 | Cerita Hot Terbaru 2018