Suratkabar99, Gunung Sinabung yang berlokasi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali erupsi pada Senin (19/2/2018) pukul 08.53 WIB.
Akibat awan panas yang ditimbulkan dari letusan Gunung Sinabung, kepanikan pun terjadi di permukiman sekitar kawasan tersebut.
Bukan tanpa alasan, awan panas yang muncul dari letusan tersebut diperkirakan mencapai ketinggian 5.000 meter.
Mengutip informasi dari akun Instagram @gunungindonesia, awan panas memiliki jangkauan ke arah timur laut sejauh 3.500 meter dan ke arah selatan sejauh 4.900 meter.
Dari kejadian ini, video erupsi Gunung Sinabung pun tersebar melalui jejaring sosial, salah satunya Instagram.
Dalam video milik pengguna Instagram @sutopopurwo, yang diunggah kembali oleh akun Instagram @gunungindonesia, terlihat awan panas yang membumbung tinggi.
"Dahsyatnya letusan Gunung Sinabung. Tinggi kolom hingga 5 km disertai luncuran awan panas hingga 4,9 km," tulis pengguna Instagram bernama Sutopo Purwo Nugroho tersebut.
"Suara bergemuruh. Baru kali ini letusan disertai suara gemuruh sejak 2014-2018," tambahnya.
Selain itu, video lainnya pun menunjukkan kepanikan yang terjadi di sebuah sekolah yang tak jauh dari Gunung Sinabung.
Dalam video tersebut, anak-anak berseragam putih merah berteriak dan menangis ketakutan saat melihat erupsi yang tak jauh dari sekolah mereka.
"Situasi PANIK terlihat di sebuah sekolah yang tidak jauh dari gunung Sinabung, adik-adik kita yang sedang bersekolah berhamburan keluar sambil memanggil mamaknya (emoticon). Kita sama-sama berdoa semoga mereka di sana tetap kuat dan sehat," tulis akun Instagram @mtma_sumut.
Diketahui sekolah tersebut berlokasi di Desa Naman Teran, Tanah Karo, Sumatera Utara.
Berdasarkan penelusuran TribunTravel menggunakan Google Maps, Desa Naman Teran berlokasi tak jauh dari Gunung Sinabung.
Berjarak hanya 7,8 km, Gunung Sinabung dapat ditempuh selama kurang lebih 19 menit menggunakan kendaraan bermotor.
Hingga saat ini belum ada informasi mengenai korban jiwa.
"Sampai saat ini belum ada informasi ada korban jiwa. Masyarakat harap tetap tenang dan tidak panik," ucap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya diberitakan saat ini tercatat 7.214 jiwa atau 2.038 kepala keluarga berada di delapan pos pengungsian.
Namun, hanya ada 2.863 jiwa yang tinggal di pos, sedangkan warga lain memilih tinggal di luar area pengungsian.
BERITA HARIAN | BERITA DUNIA | BERITA INDONESIA | BERITA BLOGSPOT | BERITA POLITIK | BERITA HARI INI | BERITA TERBARU | KABAR HARI INI | BERITA TERKINI | BERITA NASIONAL | BERITA KRIMINAL | BERITA UNIK | BERITA VIRAL | BERITA POPULER | BERITA ONLINE | BERITA INDONESIA TERKINI | BERITA TERUPDATE | BERITA EKONOMI | 01 FEBUARI 2018