Surat Kabar 99

BERITA HARIAN | BERITA OLAHRAGA | CERITA SEKS | LIVE SCORE | ISTANA168 | SITUS TARUHAN BOLA DAN TOGEL ONLINE

Situs Judi Bola Online & Bandar Togel Online

Poker Online

SELAMAT DATANG DI SURAT KABAR 99

Minggu, 19 Agustus 2018

Johny Kala Dapat Hadiah Dari Hotman Paris 25 Juta Dan Kapolda NTT Yang Bangunkan Rumah

Surat Kabar 99, Kupang - Banjir Hadiah Bagi Pahlawan Cilik, Johny Kala, Hotman Paris Beri Uang Permen Rp 25 Juta, Kapolda NTT Bangun Rumah untuk Johny dan orangtanya, Menpora Imam Nahrawi ajak nonton Asian Games 2018.

Tak main-main pengacara kondang Hotman Paris Hutapea kasih uang permen sebesar Rp 25 juta ke Jhoni Kala pemanjat tiang bendera di Belu.

Hal ini diungkapkan Hotman Paris Hutapea dalam video yang diunggahnya.

Dalam video berdurasi 57 detik itu Hotman memberikan apresiasi kepada Johanes Kala.

"Salam dari garasi Hotman Paris. Kepada anak remaja Johane, pemuda NTT yang punya nyali, berani memanjat bendera dan spontan pada sata tali bendera putus di NTT, saya salut. Dalam ratusan IG dan ceramah, saya selalu mengatakan nyali yang positif sangat perlu dibina, sangat perlu dibangun untuk kesuksesan," kata Hotman yang saat itu mengenakan pakaian jas lengkap warna putih.

Hotman melanjutkan akan memberikan hadiah uang kepada Johanes, "Kepada Yohanes Pemuda NTT, nanti gua kasih uang jajan ya, gua kasih uang jajan Rp 25 juta. Tolong kasihtahu rrkening orangtua kamu. Untuk beli permen, remaja NTT yang patut dikagumi."

Dalam video itu Hotman juga meminta agar pemuda lain bisa berkarya dan berprestasi dan mencontohi semangat Johanes.
Hotman minta pemuda pemudi jangan hanya bisa nyinyir.

"Jangan seperti pemuda pemudi lainnya yang bisanya cuma nyinyir nyinir nyinir tapi prestasi ga ada. nyinyir nyinyir nyinyir tapi belum bokek. Harus dibuang seperti itu. Pemuda NTT uang permen Rp 25 juta dari Hotman Paris, saya akan kirim," kata Hotman menutup videonya.

Tak hanya pengacara kodang Hotman Paris, aksi heroik Johny pun membawa berkah bagi dia dan keluarga.

Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Raja Erizman akan membedah rumah tinggal sederhana Yohanes Kala bersama keduaorangtuanya, Beterino Fahik Marsal dan Lorensa Gama.

Hal itu disampaikan Kapolres Belu AKBP Christian Tobing, S.I.K., M.Si kepada Pos-Kupang.com, Sabtu (18/8/2018).

Menurut Kapolres Tobing, bedah rumah tersebut diberikan oleh Kapolda NTT sebagai ungkapan rasa bangga atas tindakan Johny yang telah menunjukkan rasa nasionalisme yang tinggi di saat upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Raja Erizman akan membedah rumah tinggal sederhana Yohanes Kala bersama keduaorangtuanya, Beterino Fahik Marsal dan Lorensa Gama.

Hal itu disampaikan Kapolres Belu AKBP Christian Tobing, S.I.K., M.Si kepada Pos-Kupang.com, Sabtu (18/8/2018).

Menurut Kapolres Tobing, bedah rumah tersebut diberikan oleh Kapolda NTT sebagai ungkapan rasa bangga atas tindakan Johny yang telah menunjukkan rasa nasionalisme yang tinggi di saat upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Selain bantuan bedah rumah, Johny Kala juga menerima tali asih dari Kapolda NTT yang diserahkan oleh Kapolres Belu kepada keduaorangtua di Mapolres Belu, Jumat (17/8/2018) malam.

Kapolda berpesan semoga hadiah yang diberikan itu dapat berguna bagi Johny Kala dan keluarga.

Menurut Kapolres Tobing, aksi yang dilakukan Johny Kala merupakan contoh semangat nasionalisme, semangat perjuangan yang dimulai dari usia yang muda.

Ayah dari Johny Kala, Beterino Fahik Marsal mengucapkan terima kasih kepada Kapolda NTT atas kepedulian yang diberikan kepada mereka sekeluarga. Beterino tidak menyangka apa yang telah dilakukan anaknya bisa mendapat penghargaan dari semua pihak.

Menpora RI Ajak Nonton Asian Games
Untuk diketahui Johny Kala, seorang anak SMP berani memanjat tiang bendera saat upacara bendera HUT ke-73 tahun Kemerdekaan RI di Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Jumat (17/8/2018).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengunggah video Johny Gala.

Video Johny Gala saat panjat tiang bendera itu diunggah diakun instagramnya, Jumat (17/8/2018).

Menpora Imam Nahrawi memuji keberanian Johny Gala saat memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan agar Sang Saka Merah Putih tetap berkibar di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Pada unggahan tersebut, Imam Nahrowi menyatakan, berkat usaha Johny Gala ini, bendera Merah Putih bisa dikibarkan di upacara HUT Kemerdekaan RI.

"Salam Hormat untuk Adik dari Atambua ini," tulis Menpora Imam Nahrawi dalam akunnya.

"Dia memanjat tiang bendera karena tali pengikat Bendera Merah Putih tersangkut pada saat Upacara peringatan hari kemerdekaan. Berkat usahanya Bendera Merah Putih bisa dikibarkan di Upacara 17-an di Atambua," ucapnya.

"Kalau ada yang bertanya siapa pahlawan hari ini, saya mengatakan Johny," katanya.

Atas keberanian itu, Menpora ingin mengajak Johny menonton salah satu pertandingan di Asian Games.

"Menurut saya, dia adalah pahlawan yang patut diberi penghargaan," katanya.

Sempat Sakit Perut
Sebelumnya, Yohanes Andigala alias Johny Gala, mengatakan, saat itu dia sebagai salah satu peserta upacara pengibaran bendara HUT Kemerdekaan RI di Pantai Mota'ain, Desa Silawan, Kabupaten Belu, NTT.

Daerah ini merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Anak yang tinggal di RT 12/RW 05 Dusun Halimuti, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, menceritakan, dari pagi dia sudah tiba di lokasi untuk mengikuti upacara bendara bersama teman-temannya.

Namun sayangnya, saat upacara hendak berlangsung, dia justeru sakit perut.

Sehingga dia pun diantar ke tenda P3K di lokasi upacara untuk diberi obat dan istirahat.

Upacara pun berlangsung, namun saat pengibaran bendera berlangsung, tiba-tiba saja tali bendera putus.

Saat itu juga, ia mendengar jika tali bendera putus. Dan harus ada orang yang memanjat tiang untuk menarik kembali ujung tali bendera yang terkait di ujung tiang.

Tanpa pikir panjang lagi, Johny yang berada di tenda P3K langsung lari ke tengah.

Ia pun mencopot sepatunya lalu naik ke tiang bendera tersebut.

Yohanes Andigala alias Johny Gala saat memanjat tiang bendera setinggi 15 meter.

"Saya lepas sepatu, dan panjat langsung itu tiang memang," kata anak kesembilan dari pasangan Viktor Lino Fahik Marsal dan Lorensa Gama ini.

Tak ada rasa takut pada diri siswa kelas 7 SMP Silawan ini saat memanjat tiang bendera yang tingginya sekitar 11 meter tersebut.

"Saya memang sudah biasa memanjat pinang," kata anak petani keturunan Bobonaro, Timor Leste ini kepada Pos-Kupang.com.

Kepala Desa Silawan, Ferdinandus Mone mengatakan, upacara pengibaran bendera sempat terhenti beberapa menit karena tali bendera putus.

"Iya benar. Tali bendera yang untuk ikat ke tali tiang yang putus. Pas paskibraka bilang bendera siap, tali putus," kata Ferdinandus.

Ferdinandus mengatakan, yang menggambil kembali tali bendera adalah Johny Gala, siswa SMPN Silawan kelas VII.

Setelah ujung tali diambil, upacara pengibaran bendera dilanjutkan.

Bangga Berdiri di Samping Inspektur Upacara
Usai menyelamatkan bendera Merah Putih agar tetap berkibar, Johny pun mendapatkan applaus dari peserta upacara pengibaran bendera.

Usai itu, Johny pun diminta untuk berada di podium inspektur upacara. Ia berada di samping Wakil Bupati Belu, JT. Ose Luan, yang saat itu sebagai Inspektur Upacara.

Dengan kaki telanjang ia berdiri tegap di samping Wabup JT Ose Luan.

Tampak ia tersenyum-senyum tatkala mendapat pujian dari Wabup JT Ose Luan yang disampaikan dalam sambutannya.

Sikap Yohanes adalah hebat dan kejadian itu mengingatkan pada masa perjuangan para pejuang kemedekaan," ujar Ose Luan.

"Ini pahlawan kecil penyelamat kita pagi ini. Seorang anak pelajar yang menjadi penyelamat dalam upacara kemerdekaan. Terimakasih pahlawan kecil, kejadian ini menggugah saya tapi kau adalah pahlawan," ucap Wabup Ose Luan.