Surat Kabar 99

BERITA HARIAN | BERITA OLAHRAGA | CERITA SEKS | LIVE SCORE | ISTANA168 | SITUS TARUHAN BOLA DAN TOGEL ONLINE

Situs Judi Bola Online & Bandar Togel Online

Poker Online

SELAMAT DATANG DI SURAT KABAR 99

Rabu, 14 November 2018

Beredar Video Alumni Bakar Ijazah Sebagai Protes Kasus Pemerkosaan

Surat Kabar99, Yogyakarta - Sebuah video pembakaran ijazah yang dilakukan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) viral di grup-grup Facebook. Dalam video tersebut tampak ijazah bertuliskan nama Arfiantriono Hartoadi. 

Video pembakaran ijazah tersebut diduga berkaitan dengan kasus pemerkosaan terhadap Agni oleh rekannya yang berinisial HS saat KKN di Pulau Seram, Maluku pada 2017 yang lalu.Sebelum membakar ijazah, pria tersebut sempat mengutarakan kekecewaannya pada UGM. 

“Lihat, aku alumni UGM dan aku malu,” bebernya. 

Menelusuri akun Facebook yang bersangkutan yang diketahui memiliki akun dengan nama Arfian Triono Hadi. Dari percakapan di kolom komentar ia menyebut dirinya kecewa dengan sikap UGM terkait penanganan kasus dugaan pemerkosaan mahasiswi saat KKN di Pulau Seram, Maluku tahun 2017 lalu. 

“Mereka akan lebih malu kalau tahu aku kuliah di kampus yang menyepelekan kasus perkosaan mahasiwanya sendiri,” ujarnya menjawab pertanyaan netizen soal dirinya dianggap tidak menghargai orang yang sudah membiayai kuliah dirinya. 

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol UGM Iva Ariani saat dihubungi mengaku baru tahu video ini dari kumparan. Pihaknya sedih dengan adanya peristiwa itu. 

“Belum saya baru tahu (video) dari njenengan (Anda),” ujarnya.

Menyikapi peristiwa itu, Iva akan menghubungi Direktorat Alumni untuk mengkonfirmasi apakah benar yang bersangkutan merupakan alumni UGM. 

“Coba akan kita cek juga nanti kita hubungi Direktorat Alumni apakah benar itu memang alumni UGM benar, akan saya konfirmasi mudah-mudahan dapat informasi segera,” tegasnya. 

“Sedih sedih aja, ya itu tadi saya sampaikan alumni UGM tidak akan melakukan itu kalau mereka tahu proses yang kita lakukan,” kata Iva.

Iva kembali menegaskan bahwa UGM tidak akan menutup-nutupi kasus kekerasan seksual yang terjadi dan memastikan bahwa proses akan berjalan terus.

“Ini hanya kesalahpahaman, UGM tidak menutup-nutupi atau segala macam, kita berproses. Kami tidak diam kami berproses jalan terus,” kata Iva.

Iva menerangkan terkait kasus Agni, UGM sudah melalukan sejumlah upaya untuk menangani kasus itu secara adil bagi penyintas. UGM, kata Iva akan membentuk Tim Etik yang nantinya akan memberikan sanksi kepada pelaku pemerkosaan Agni.

"Kami juga akan membuat crisis center. Ini agar civitas akademika UGM berani melapor jika terjadi pelecehan seksual. Kami berharap kasus Agni ini menjadi kasus pelecehan seksual terakhir di UGM," tutup Iva.