Surat Kabar 99

BERITA HARIAN | BERITA OLAHRAGA | CERITA SEKS | LIVE SCORE | ISTANA168 | SITUS TARUHAN BOLA DAN TOGEL ONLINE

Situs Judi Bola Online & Bandar Togel Online

Poker Online

SELAMAT DATANG DI SURAT KABAR 99

Selasa, 13 November 2018

Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Ratusan Bangunan Liar Dirobohkan

Surat Kabar99, Jakarta - Diduga, lokasi tersebut digunakan untuk praktek prostitusi. Bangunan-banguan liar di bantaran kalimalang, Desa Pasir Sari dan Desa Cibatu Kecamatan Cikarang Selatan diroboh paksa oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol Pp) Kabupaten Bekasi, Selasa (13/11). 

“Tidak tebang pilih, ini upaya penegakan aturan Perda nomor 4 Tahun 2012 tentang ketertiban umum,” ungkap Kasatpol PP Kabupaten Bekasi, Hudaya, Selasa (13/11).

Menurut Hudaya, keberadaan bangunan ini sudah menyalahi sejumlah aturan. Bangunan tersebut selain tak berizin juga diduga digunakan sebagai tempat praktek prostitusi.

“Sudah kami berikan teguran 1 dan 2, jadi eksekusi pembongkaran ini pun sudah dipertimbangkan dan disetujui seluruh pihak, baik Kepala Daerah, Kepolisian, TNI, Ulama dan sejumlah ormas Islam,” kata dia.

Hudaya mengatakan, pihaknya akan segera memasang tanda larangan penggunaan lahan. Hal tersebut dilakukan agar lahan tersebut tak lagi beralih fungsi.

Sebab, berdasarkan data kepemilikan sah, lahan tersebut masih punya Perum Jasa Tirta (PJT) II. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan pemilik lahan agar lahan tersebut tetap sesuai fungsi.

“Kami sudah koordinasi agar lahan ini dijaga, sehingga jika memang kedepan ada lagi bangunan yang sama, maka langsung kita hancurkan,” kata dia.

Dari data yang diperoleh, ada sekitar 300 bangunan liar semi permanen berdiri di bantaran kalimalang, Desa Pasir Sari dan Desa Cibatu Kecamatan Cikarang Selatan. Bangunan-bangunan tersebut membentang hingga perbatasan Karawang, Jawa barat.

Seluruh penghuni bangunan tersebut, nyatanya buka penduduk asli Kabupaten Bekasi. Mereka mayoritas berasal dari Indramayu, Subang dan Karawang.

“Tak ada uang kerohiman yang kami berikan, mereka tak punya izin dirikan bangunan di sini,” kata dia.

Nursita, salah satu pengendara mengaku kerap risih saat melintasi daerah sekitar. Sebagai salah satu jalur alternatif Ia pun sering merasa risih dengan warung remang-remang yang beroperasi di wilayah sekitar.