Surat Kabar 99

BERITA HARIAN | BERITA OLAHRAGA | CERITA SEKS | LIVE SCORE | ISTANA168 | SITUS TARUHAN BOLA DAN TOGEL ONLINE

Situs Judi Bola Online & Bandar Togel Online

Poker Online

SELAMAT DATANG DI SURAT KABAR 99

Kamis, 08 November 2018

Fenomena Pemuda Mabuk Pakai Air Pembalut di Semarang

Surat Kabar99, Semarang - Dinas Kesehatan Kota Semarang langsung menyelidiki fenemona anak muda di Jawa Tengah gunakan air rebusan pembalut wanita untuk mabuk.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Semarang, Sarwoko Oetomo menyampaikan, penyelidikan ini untuk mengetahui dampak penggunaan pembalut bekas ini bagi kesehatan.

"Dinkes sesuai kapasitasnya akan mencari dampak negatif bagi kesehatannya, karena yang mengkonsumsi adalah anak-anak dan remaja usia 13-16 tahun," katanya, Rabu (7/11/2018).

“Benar juga bahwa salah satu orang yang ditanganinya mengaku menggunakan pembalut yang direbus.” ungkapnya.

“Jadi setelah direbus didiamkan sesaat, kemudian saat dingin baru di minum,” tambahnya.

Dijelaskan, anak jalanan ini biasanya mengkonsumsi air tersebut bersama dengan segerombolan teman-temannya, alasannya hanya untuk sekedar nge-flay alias mabuk.

Dan ternyata yang paling mencengangkan, fenomena ini ternyata banyak dilakukan oleh remaja dibawah umur yakni masih berumur sekitar 13 sampai 16 tahun.


“Harapan dia itu mendapatkan efek ngeflay seperti orang setelah menggunakan narkotika jenis sabu atau narkoba yang lain. Rata-rata mereka anak remaja, usianya 13 sampai 16 tahun,” tambahnya

"Saya juga tidak bisa membayangkan bagaimana para remaja bisa melakukan itu. Ini kebiasaan yang dinilai di luar batas kewajaran," ujarnya.

Terkait kasus ini, Dinkes Kota Semarang akan melakukan tindakan pencegahan sekaligus sosialiasi kepada anak-anak muda agar tak terjerumus tindakan yang tak baik.

"Perlu tindakan pencegahan. Nanti setelah ada hasil penelitian dampak dari kebiasaan ini akan kami sampaikan ke media," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Jawa Tengah, AKBP Suprinarto mengatakan, telah ditemukan kebiasaan penyimpangan anak dan remaja kecanduan air rebusan pembalut wanita di Jateng.

Mereka adalah usia 13-16 tahun dengan cara merebus pembalut wanita untuk diambil dari airnya lalu diminum, efek air rebusan itu memiliki efek nge-fly seperti mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

"Dulu mereka mengorek-orek tempat sampah untuk mencari pembalut bekas di tempat-tempat sampah lalu direbus. Tapi kini sudah menggunakan pembalut baru," katanya.

Kandungan bahan gel dari pembalut tersebut dinilai yang membuat air rebusan menjadi berefek serasa sabu.

Kebiasaan menyimpang itu diduga karena faktor keterbatasan ekonomi, lantaran tak mampu membeli mahalnya narkotika jenis sabu.

"Ditemukan tersebar di kawasan pinggiran Purwodadi, Kudus, Pati, Rembang, dan di Semarang bagian Timur. Keterbatasan ekonomi menjadi alasan remaja tersebut memilih menenggak air rebusan pembalut," ujarnya.